Gambar: kali Barito |
Gambar: Tkali Brito |
Kalimantan selatan
terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Sungainya". Ga salah sih,
kal-sel memang punya sungai-sungai yang Buaanyak Buanget, dari yang kecil
sampai yang besar, tersebar diseluruh penjuru kal-sel.yaelaaah.. kata''nya..hhi
Masyarakat yang
tinggal di tepian sungaipun juga masih sangat tergantung dengan sungai dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari mereka, seperti misalnya mencuci, mandi,
ataupun bekerja sebagai "Supir kelotok". kelotok adalah alat
transportasi air (sungai). ya... sejenis kayak perahu gitu lah, tapi ukurannya
ga besar sih.
Bagian depan rumah
masyarakat menghadap ke sungai, namun sebagian menghadap ke darat/jalan. Untuk aktivitas
seperti mandi atau mencuci memang masih menggunkan air sungai langsung,
tetapi kalau untuk memasak masyarakat sudah memakai air PDAM.
BTW.. tentang cerita
masa kecil saya nih. Dari kecil sampai sekarang saya hidup dan tinggal di dekat
Sungai, ya.. walaupun gak di tepian sungainya sih, tapi karena dekat otomatis
saya jadi sangat akrab dengan yang namanya kehidupan masyarakat tepian sungai.
Ketika kecil saya merasakan hidupan saya yang sangat akrab dengan
kehidupan sungai. Berpetualang sebagaimana kehidupan masyarat yang tinggal di
tepian sungai. Setiap hari saya gak pernah absen dengan yang namanya
Mandi"Balumba" di sungai dengan teman-tema. "Becabur"
nyemplung ke sungai dari atas jembatan yang tingg.huwaa.. itu sangat mengasyikan.
Berhubung rumah saya
dekat dengan dermaga kelotok, jadi waktu kecil itu setiap hari saya sering
nangkring di dermaga kelotok untuk ikut dengan kelotok penumpang/wisatawan yang
mau ke Pasar Terapung atau ke Pulau Kembang. haha.. lumaian lah
gratisan kelotok..
Objek wisata Pasar
terapung dan Pulau kembang ialah diantara objek wisata alam ada di kal-sel,
yang terkenal dan menjadi andalan prof kal-sel, khususnya kota Banjarmasin.
Widiih.. PD banget.he.. bener kok, buktinya aja sampe ada iklannya Pasar
terapung di salah satu stasiun TV swasta. hhu..
Wisatawan Asing yang
hendak ke Pulau kembang atau Pasar terapung otomatis mereka singgah di dermaga
kelotok dulu kan. Nah, jadi supir kelotok atau anak-anak yang ada di sekitar
dermaga sering di ajak untuk berfoto, tak terkecuali saya. Saya sering jadi
objek para wisatawan asing untuk diajak berfoto bersama loh.. tentunya gak
cuma-cuma dong. wisatawan asing biasa memberi imbalan uang kepada
orang/anak-anak yang mau di ajak foto bersama mereka. Uangnya juga lumayan gede
antara 20-50 ribu per orang.hee.. klo ukuran anak kecil kan itu uang udah
gede banget.
Sepertinya kalau
mengingat masa kecil sangat menyenagkan. :)
Wisatawan asing cukup
beragam dari berbagai negara, tapi setau saya kebanyakan wisatawan asing itu
dari Australia yang secara geografis memang bersebelahan/berdekatan dengan
indonesia.
Selain wisatawan manca
negara, wisatawan domestik juga banyak.
Tetapi untuk sekarang
ini sepertinya dermaga kelotok sudah agak sepi dengan yang namanya wisatawan
manca negara. paling supir kelotok cuma mengantar penumpang untuk menyeberang
ke desa sebeang atau mengantar para pekerja buruh perusahaan untuk menyeberang
setiap harinya. Gak seperti dulu, kalau dulu itu banyak wisatawan asingnya,
kalau sekarang sepertinya sudah agak berkurang.
Padahal objek wisata
pasar terapung dan pulau kebang memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang
beda dari yang lain kalau menurut saya.
Pasar terapung
merupakan Objek wisata alam tradisional yang mencerminkan aktivitas kehidupan
masyarakat banjar di masa lalu.dan
Pulau kembang adalah
objek wisata alam yang menampilkan ke khasan satwa kalimantan kal-sel khususnya
seperti monyet atau bekantan.
Hemmm...demikian
sekilas dari saya tentang kehidupan masyarak yang tinggal dan akrab dengan kehidupan sungai... Begitulah
memang adanya. Aktivitas kebanyakan dilakukan disungai, karena sugai sebagai
urat badi kehidupan. Mohon maaf bagi pembaca kalau ada kejanggalan dalam penulisan atau kata-katanya. Maklumlah, saya orang banjar asli. Kebanyakan masyarakat banjar sehari-hari berkomunukasi menggunakan bahasa daerah"bahasa banjar" jadi kalau ngomong/berbicara dengan bahasa indonesia memang rada-rada susah/sulit. Sulit dalam arti penyusunan penyesuaian kata-kata yang baik dalam berbahasa Indonesia.hhe..
Semilir angin
yang bertiup di kala menjelang terbit matahari pagi, ditengah debur ombak
sungai yang halus, sejuk suasana dengan seberkas cahaya mentari. Diatas perahu kelotok yang mengapung dipermukaan sungai muara kuin pasar terapung, memnikmati soto banjar ditemani segelas teh hangat. Uuuuh nikmatnya..
Menghadirkan suasananya yang berbeda..