Sabtu, 25 Februari 2012

Kehidupanku akrab dengan Tepian Kali Barito

Gambar: kali Barito
Gambar: Tkali Brito


Kalimantan selatan terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Sungainya". Ga salah sih, kal-sel memang punya sungai-sungai yang Buaanyak Buanget, dari yang kecil sampai yang besar, tersebar diseluruh penjuru kal-sel.yaelaaah.. kata''nya..hhi
Masyarakat yang tinggal di tepian sungaipun juga masih sangat tergantung dengan sungai dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka, seperti misalnya mencuci, mandi, ataupun bekerja sebagai "Supir kelotok".  kelotok adalah alat transportasi air (sungai). ya... sejenis kayak perahu gitu lah, tapi ukurannya ga besar sih. 
Bagian depan rumah masyarakat menghadap ke sungai, namun sebagian menghadap ke darat/jalan. Untuk aktivitas seperti mandi atau mencuci  memang masih menggunkan air sungai langsung, tetapi  kalau untuk memasak masyarakat sudah memakai air PDAM.
BTW.. tentang cerita masa kecil saya nih. Dari kecil sampai sekarang saya hidup dan tinggal di dekat Sungai, ya.. walaupun gak di tepian sungainya sih, tapi karena dekat otomatis saya jadi sangat akrab dengan yang namanya kehidupan masyarakat tepian sungai. Ketika  kecil saya merasakan hidupan saya yang sangat akrab dengan kehidupan sungai. Berpetualang sebagaimana kehidupan masyarat yang tinggal di tepian sungai. Setiap hari saya gak pernah absen dengan yang namanya Mandi"Balumba" di sungai dengan teman-tema. "Becabur" nyemplung ke sungai dari atas jembatan yang tingg.huwaa.. itu sangat mengasyikan. 
Berhubung rumah saya dekat dengan dermaga kelotok, jadi waktu kecil itu setiap hari saya sering nangkring di dermaga kelotok untuk ikut dengan kelotok penumpang/wisatawan yang mau ke Pasar Terapung atau ke Pulau Kembang. haha.. lumaian lah gratisan kelotok..
Objek wisata Pasar terapung dan Pulau kembang ialah diantara objek wisata alam ada di kal-sel, yang terkenal dan menjadi andalan prof kal-sel, khususnya kota Banjarmasin. Widiih.. PD banget.he.. bener kok, buktinya aja sampe ada iklannya Pasar terapung di salah satu stasiun TV swasta. hhu..
Wisatawan Asing yang hendak ke Pulau kembang atau Pasar terapung otomatis mereka singgah di dermaga kelotok dulu kan. Nah, jadi supir kelotok atau anak-anak yang ada di sekitar dermaga sering di ajak untuk berfoto, tak terkecuali saya. Saya sering jadi objek para wisatawan asing untuk diajak berfoto bersama loh.. tentunya gak cuma-cuma dong. wisatawan asing biasa memberi imbalan uang kepada orang/anak-anak yang mau di ajak foto bersama mereka. Uangnya juga lumayan gede antara 20-50 ribu per orang.hee..  klo ukuran anak kecil kan itu uang udah gede banget.
Sepertinya kalau mengingat masa kecil sangat menyenagkan. :)

Wisatawan asing cukup beragam dari berbagai negara, tapi setau saya kebanyakan wisatawan asing itu dari Australia yang secara geografis memang bersebelahan/berdekatan dengan indonesia.
Selain wisatawan manca negara, wisatawan domestik juga banyak.

Tetapi untuk sekarang ini sepertinya dermaga kelotok sudah agak sepi dengan yang namanya wisatawan manca negara. paling supir kelotok cuma mengantar penumpang untuk menyeberang ke desa sebeang atau mengantar para pekerja buruh perusahaan untuk menyeberang setiap harinya. Gak seperti dulu, kalau dulu itu banyak wisatawan asingnya, kalau sekarang sepertinya sudah agak berkurang. 

Padahal objek wisata pasar terapung dan pulau kebang memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang beda dari yang lain kalau menurut saya.
Pasar terapung merupakan Objek wisata alam tradisional yang mencerminkan aktivitas kehidupan masyarakat banjar di masa lalu.dan
Pulau kembang adalah objek wisata alam yang menampilkan ke khasan satwa kalimantan kal-sel khususnya seperti monyet atau bekantan.

Hemmm...demikian sekilas dari saya tentang kehidupan masyarak yang tinggal dan akrab dengan kehidupan sungai... Begitulah memang adanya. Aktivitas kebanyakan dilakukan disungai, karena sugai sebagai urat badi kehidupan. Mohon maaf bagi pembaca kalau ada kejanggalan dalam penulisan atau kata-katanya. Maklumlah, saya orang banjar asli. Kebanyakan masyarakat banjar sehari-hari berkomunukasi menggunakan bahasa daerah"bahasa banjar" jadi kalau ngomong/berbicara dengan bahasa indonesia memang rada-rada susah/sulit. Sulit dalam arti penyusunan penyesuaian kata-kata yang baik dalam berbahasa Indonesia.hhe..


 Semilir angin yang bertiup di kala menjelang terbit matahari pagi, ditengah debur ombak sungai yang halus, sejuk suasana dengan seberkas cahaya mentari. Diatas perahu kelotok yang mengapung dipermukaan sungai muara kuin pasar terapung, memnikmati soto banjar ditemani segelas teh hangat. Uuuuh nikmatnya..
Menghadirkan suasananya yang berbeda..

25 Februari 2012

Huwaa.. Spertinya saya msti banyak bljr lg nich.. :)
Bismillah aj deh.. semoga Allah selalu mmudahkn langkahku. Amiin..